Sabtu, 31 Juli 2010

Trik-trik Permainan Debus

Pernah menyaksikan seseorang melakukan debus? Itu loh, yang motong-motong lidah, makan silet, dll. Apa yang tersbesit dalam pikiran Anda saat melihat adegan tersebut? Jin? Setan? Ghoib? Tidak heran, memang banyak masyarakat yang masih kental dengan kepercayaan terhadap hal-hal mistik seperti itu. Pemain debus menjadi dapat banyak untung dari permainannya dan tipuannya. Pemain debus mengatakan bahwa yang dimainkannya itu adalah dengan bantuan ghaib, dan itu penipuan. Saya lebih suka pesulap, yang terang-terangan di mana-mana pesulap itu pasti memakai trik-trik sulap, walau masih ada saja beberapa masyarakat kita yang beranggapan bahwa para pesulap itu memakai jin dan bersekutu dengan setan atau aliran sesat. Mungkin mereka melihat cincinnya, simbol-simbol perhiasannya, dll. Memangnya kenapa? Itu hanya simbol. Dan itu hanya untuk gaya saja.

Saya akan membahas ulang trik-trik permainan debus yang saya dapatkan dari internet. Yang akan saya bahas adalah:
-Bangkit dari kematian
-Kebal silet
-Memotong dan menyambung lidah
-Memakan silet dan beling tipis
-Petasan dililit di sekujur tubuh
-Anti bacok dan naik tangga golok
-Tidur di atas hamparan paku
-Tusuk pipi
-Santet
-Makan cabe sepiring
-Makan bara api
-Makan kismis membara

Saya bahas satu per satu.

1. Bangkit dari Kematian

Seseorang ditusuk menggunakan pisau tajam. Lalu orang tersebut akhirnya mati. Mayatnya dikafankan, lalu dimasukkan dalam peti. Beberapa jam peti tersebut dibuka lagi, dan ternyata mayat tersebut hidup lagi.

Rahasia:
Pertama, sediakan kantong darah (bisa didapat di PMI). Atau kalau mau mungkin bisa juga dengan memakai air berwarna merah. Lalu kantong tersebut disembunyikan di dalam pakaian. Nantinya, Anda akan ditusuk di bagian yang terdapat kantong itu. Saat ditusuk, kantong darah robek, sehingga darah seolah-seolah merembes keluar dari perut Anda. Anda dianggap mati, lalu ditutup dengan kain kafan dan dimasukkan dalam peti. Lalu beberapa saat peti dibuka lagi (atau tinggal Anda gedor-gedor saja petinya), dan Anda pun keluar dari peti dengan selamat. Bekas lukanya pun sudah hilang (padahal dari awalnya memang Anda tidak luka).


2. Kebal silet

Seorang pemain debus membuktikan ketajaman siletnya terlebih dahulu dengan mengiriskannya pada kertas. Dan terbukti silet tersebut tajam. Namun, saat dia mencoba mengiriskannya pada lidah dan kulitnya, kulitnya tidak tergores.

Rahasia:
Anda beli saja silet. Kemudian salah satu sisi siletnya dibuat tumpul dengan cara menggesek-gesekkannya pada kaca atau batu dan sisi yang lainnya dibuat tumpul. Agar mudah membedakan mana yang tajam dan mana yang tidak, tumpulkan sisi yang ada bagian mereknya atau Anda bisa memberi tanda-tanda yang lain, sesuka Anda saja. Saat pertunjukan, Anda mengambil sebuah silet, menggoreskan sisi yang tajam pada selembar kertas. Lalu melakukan sedikit ritual aneh, dan mencoba menggoreskan sisi yang tumpul (yang sudah ditandai tadi) di kulit dan lidah Anda. Namun tidak terjadi apa-apa. Penontonpun keheranan dan menganggap Anda dibantu jin.


3. Memotong dan Menyambung Lidah

Si pemain debus mengaitkan lidahnya dengan pengait besi. Tidak hanya itu, si pemain kemudian memotong lidahnya sendiri! Dan setelah meminum air sakti dari pawang debus, dia kumur-kumur, dan lidahnya sudah tersambung kembali. Seram sekali!

Rahasia:
Pada permainan ini Anda menggunakan lidah palsu yaitu lidah sapi yang bisa dibeli di pasar. Lalu lidah tersebut direbus dan kulitnya dikeluarkan. Supaya lebih meyakinkan, warnai lidah tersebut dengan pewarna. Untuk menambah efek darah, Anda bisa membuat bungkusan kecil berisi cairan yang mirip darah. Anda siap tampil. Lidah palsu dimasukkan ke dalam mulut bersama dengan bungkusan kecil berisi cairan mirip darah. Saat menjulurkannya, hati-hati, dorong dengan lidah asli Anda dan tahan dengan himpitan bibir atau gigi Anda. Lalu lidah tersebut dikait dengan besi, tentu saja Anda tidak merasa sakit. Setelah itu lidah dipotong, Anda gigit bungkusan berisi cairan tadi, dan tampaklah darah mengucur dari lidah sapi yang terpotong tadi. Anda berpura-pura menyambung lagi lidah Anda dengan memasukkan lidah sapi tersebut ke dalam mulut Anda lagi, lalu Anda minum air sakti, kumur-kumur, dan lidah sapi tersebut dikunyah lalu ditelan. Atau Anda bisa memuntahkan lidah palsu itu saat Anda meminum air sakti tadi. Setelah lidah sapi sudah tidak ada lagi di mulut, perlihatkan pada penonton bahwa lidah Anda sudah tersambung kembali tanpa luka sedikitpun!


4. Memakan Silet Dan Beling Tipis

Pemain menunjukkan silet atau kaca beling neon. Lalu silet/beling tersebut dikunyah-kunyah dan ditelan dengan air dari ember.

Rahasia:
Permainan ini tidaklah seajaib seperti yang kita kira. Permainan ini hanya memerlukan keberanian dan sedikit kelincahan Anda. Pecahan beling/silet tadi kita masukka dalam mulut. Kunyah saja benda tersebut dengan gigi Anda, jangan digeser-geser agar tidak tergores dan jangan sampai terkena lidah atau pipi bagian dalam. Perlakuan ini akan menimbulkan efek tumbukan pada beling/silet sehingga benda tersebut hancur. Setelah halus, Anda boleh menelannya dengan air dari ember tanpa menyebabkan luka. Atau kalau masih tidak berani menelan butiran halus tersebut, Anda bisa memuntahkannya ke dalam ember saat Anda meminum airnya.


5. Petasan Dililit di Sekujur Badan

Tubuh pemain dililitkan petasan mulai dari dada sampai pahanya. Kemudian petasan tersebut dinyalakan dan meledak-ledak di sekujur badannya. Pakaiannya sobek-sobek, tetapi anehnya orang itu tidak luka sedikitpun. Sangat ajaib.

Rahasia:
Tentu saja permainan ini tidak mengandung unsur gaib sedikitpun. Sebenarnya, badan si pemain dilapisi dengan kulit sapi atau kulit kerbau yang kering. Setelah itu pemain memakai baju untuk menyembunyikan kulit palsu. Sebaiknya Anda memakai kacamata dan penyumbat telinga. Setelah petasan dinyalakan, tubuh Anda tidak akan mengalami cidera karena dilindungi oleh kulit palsu tersebut.



6. Anti Bacok Dan Naik Tangga Golok

Seorang pemain menebaskan golok pada sebatang tebu dan tebu tersebut terbelah. Tetapi saat pemain menebaskan golok di tubuhnya, tidak ada luka parah. Lalu 10 buah golok dijejerkan di tangga secara vertikal. Pemain jalan di atas golok tersebut, tapi tidak terjadi apa-apa.

Rahasia:
Siapkan sebuah golok Anda sendiri. Tumpulkan 3/4 bagian golok tersebut ke arah pegangannya. Dan 1/4 yang di bagian ujungnya dibiarkan tajam. Saat Anda menebas tebu, gunakan bagian golok yang tajam. Dan saat menebas tubuh Anda, gunakan bagian yang tumpul dan jangan dipukul terlalu keras saat sudah sampai di tubuh. Hanya akan memar sedikit dan nantinya langsung sembuh lagi. Untuk tangga golok, siapkan 10 golok dengan trik seperti yang tadi, 3/4 ditumpulkan dan yang di bagian ujung dibiarkan runcing. Setelah ketajaman semua golok dibuktikan, golok disusun di tangga. Pemain naik di bagian golok yang tidak tajam, dan tentu saja tidak akan terluka.


7. Tidur Di Atas Hamparan Paku

Sebuah papan yang di atasnya berjejer paku-paku diperlihatkan pada penonton. Papan berpaku tersebut diletakkan di lantai dan untuk membuktikan ketajamannya, sebuah semangka dijatuhkan dari atas dan ternyata semangka itu tertancap di paku-paku tersebut. Dan yang menakutkan, si pemain kemudian meniduri hamparan paku tersebut, lalu tubuhnya dinaiki oleh seorang penonton. Setelah selesai, si pemain berdiri kembali dan menunjukkan punggungnya dan ternyata tidak ada luka, hanya bekas-bekas paku tadi.

Rahasia:
Sediakan sebuah papan dan pakunya ditancapkan dari belakang sampai ujungnya tembus ke depan. Untuk lebih amannya, paku dibuat tidak terlalu lancip terlebih dahulu. Jarak paku di atas papan tidak boleh terlalu berjauhan, cukup sekitar tiga sentian. Semakin dekat jarak pakunya, maka semakin aman juga. Dan perlu diingat, ketinggian paku-paku tersebut harus sama, jangan sampai ada yang lebih menonjol agar paku-paku tersebut datar tiap ujungnya. Saat membuktikan ketajaman, semangka dijatuhkan ke atas hamparan paku tersebut dari ketinggian, dan akan menyebabkan semangka tersebut menancap di paku karena kecepatan dan gravitasi. Namun, saat pemain yang akan baring di atasnya, tubuh direbahkan perlahan-lahan. Saat penonton atau rekan menaiki badan pemain, pemain menarik nafas sebanyak-banyaknya dan ditahan agar mengurangi daya tekanan berat orang tersebut. Penonton memijakkan kaki di bagian dada dan perut pemain.


8. Tusuk Pipi

Pemain menusuk pipinya dengan kawat atau besi sampai tembus ke ujung pipi lainnya.

Rahasia:
Permainan ini tidak menggunakan trik, tapi tetap tidak perlu kekuatan gaib untuk bisa melakukannya. Besi yang digunakan bisa jeruji velg sepeda, kawat, ataupun jarum karung, yang penting lurus dan tidak bengkok. Alat tusuk diolesi terlebih dahulu dengan minyak agar tidak menggesek-gesek di daging saat ditusuk di pipi. Saat akan menusuk, jepit bagian yang akan ditusuk dengan jempol dan telunjuk, dan tancapkan dengan lancar dan cepat ke ujung yang lainnya. Saat mencabutnya juga harus dengan lincah. Darah akan keluar sedikit dan akan terasa ngilu, tapi tidak memberikan luka yang cukup serius. Lukanya akan cepat sembuh. Bagian lain yang bisa ditusuk adalah kulit leher, lidah, dan daun telinga. Kawat yang digunakan jangan terlalu besar dan yang lebih penting lagi, kawat harus steril dan bersih.


9. Santet

Dukun/pelaku memperlihatkan sebuah kelapa. Dan setelah semangka ditebas, di dalamnya terdapat paku, rambut, atau benda-benda aneh lainnya.

Rahasia:
Kelapa dilepaskan tangkainya (jangan dibuang), lalu dilubangi dengan bor (jika kelapa sudah tua) atau dengan paku. Lubangnya disesuaikan dengan benda yang akan dimasukkan (terserah Anda mau memasukkan apa). Setelah benda-benda itu dimasukkan, tangkainya tadi dilem kembali dengan perekat power glue. Kelapapun sudah bisa di perlihatkan pada orang lain, tinggal ditebas dengan golok, dan dari dalamnya bisa ditemukan benda-benda yang sudah Anda masukkan tadi.


10. Makan Cabe Rawit Sepiring

Pemain menantang penonton untuk mencoba memakan cabe rawit semangkuk atau piring. Ternyata tidak ada yang berani. Akhirnya, si pemain dengan berani memakan cabe rawit tersebut sampai habis tanpa merasa kepedasan sama sekali.

Rahasia:
Sebelum makan cabe rawit, Anda harus terlebih dahulu kumur-kumur selama 1 menit dengan minyak zaitun 3 sendok makan. Setelah kumur-kumur, minyak zaitun ditelan. Dan Andapun bisa memakan sepiring cabe rawit tanpa kepedasan.


11. Makan Bara Api

Pemain membakar batu arang dengan api. Lalu pemain dengan santai dan berani memasukkan batu arang tersebut dalam mulutnya tanpa kesakitan.

Rahasianya:
Seperti saat makan cabe rawit, Anda juga harus kumur-kumur dulu dengan minyak zaitun murni dan kunyah arang hitam di mulut. Olesi juga minyak zaitun di bibir. Anda membakar arang-arang kecil di piring dengan spiritus atau minyak tanah atau alkohol, kemudian dimasukkan ke dalam mulut. Untuk mematikan apinya, Anda hanya perlu mengumpulkan ludah Anda di arang tersebut dan arang tersebut akan padam.



12. Makan Kismis Membara

Pemain memakan kismis yang masih membara dengan api.

Rahasianya:
Kumur-kumur dengan zaitun lagi untuk berjaga-jaga saja. Kismis diletakkan di piring yang sudah dicampur dengan 2 sendok alkohol. Saat Anda hendak memasukkan kismis ke dalam mulut dengan keadaan kismis terbakar, Anda juga pura-pura mengucapkan "Hap!" sebelum kismis masuk, tujuan sebenarnya adalah untuk memadamkan apinya dengan cara ditiup.

Sumber: ForumSulap.com dengan sedikit editan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar